Senin, 26 Februari 2018

PERMINTAAN IBLIS KEPADA ALLAH

Hasil gambar untuk iblis



Menyusul diusirnya Iblis dari surga, maka Iblis meminta 10 hal kepada Allah SWT sebagai kompensasi atas dikeluarkannya dia dari surga Allah. Permintaan itu dijelaskan Iblis sendiri ketika suatu waktu dia datang atas perintah Allah kepada Nabi Muhammad SAW yang sedang memberikan taushiyah kepada para sahabatnya di rumah beliau. Inilah dialog antara Nabi dengan Iblis yang terekam dalam sejarah Islam.

Iblis berkata;

1. Aku minta agar Allah membiarkan aku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah pun mengizinkan.

Allah berfirman “Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka.  Tidaklah janji setan itu kecuali tipuan.” (QS Al-Isra :64)

Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram (yang diperoleh dari cara-cara yang melawan agama Allah, seperti riba, memakan harta anak yatim, harta judi, harta korupsi, dsb). Aku juga makan dari makanan yang tidak dimakan tanpa menyebut nama Allah sebelumnya.

2. Aku minta agar Allah membiarkan aku ikut bersama dengan orang yang berhubungan intim dengan isterinya tanpa berlindung dengan Allah. Saat itu anak-anakku (setan) ikut bersama (bercinta) dengan mereka dan anak yang dilahirkan oleh istrinya nanti, akan sangat patuh kepadaku dan anak-anakku.

3. Aku minta agar boleh ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal, seperti pergi ke tempat-tempat maksiat.

4. Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi (dan toilet) sebagai rumahku.

5. Aku minta agar Allah menjadikan pasar (mall) sebagai masjidku.

6. Aku minta agar Allah menjadikan syair-syair (musik yang melalaikan manusia dari Allah) sebagai Alqur’anku.

7. Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.

8. Aku minta agar Allah memberikanku saudara, maka Dia jadikan semua manusia yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.

Allah SWT berfirman “Orang-orang boros adalah saudara-saudara setan.” (QS Al-Isra : 27).

9. Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku.

10. Aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk bergerak dalam aliran darah manusia.

Iblis lalu melanjutkan “Wahai Muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun. Aku hanya bisa membisikkan dan menggoda. Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa walau seorang pun di planet ini untuk beriman kepada Allah SWT. Sebagaimana dirimu sendiri. Tidak bisa memberikan hidayah sedikitpun. Engkau hanyalah rasul yang menyampaikan amanah. Jika engkau bisa memberikan hidayah (petunjuk keimanan), tak akan ada satupun kaum kafir di muka bumi ini. Aku hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara hidupnya. Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.”

Rasulullah SAW lalu membaca ayat “Mereka akan terus berselisih kecuali orang-orang yang dirahmati oleh Allah SWT” (QS Hud :118 – 119) dan “Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (QS Al-Ahzab : 38)

Sebagai penutup, Iblis berkata lagi “Wahai Muhammad rasulullah, takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin makhluk-makhluk yang beruntung, pemimpin penduduk Surga. Maha Suci Allah yang telah menjadikan aku pemimpin makhluk-makhluk yang merugi, dan pemimpin penduduk Neraka. Akulah orang yang celaka dan terusir. Ini yang ingin aku sampaikan kepadamu dan aku tak berbohong kepadamu saat ini".



Siapakah Iblis itu?

Iblis dahulunya merupakan pemimpin dari para Malaikat yang tinggal di langit. Dia beribadah kepada Allah SWT selama ratusan ribu tahun hingga diberi karunia olehNya berupa wajah yang sangat tampan dan berpenampilan fisik sangat indah. Dalam suatu riwayat menyebutkan, karena begitu taatnya Iblis saat itu kepada Allah SWT, sampai-sampai dia memiliki 600 sayap yang menyamai jumlah sayap yang dimiliki pemimpin para malaikat, Jibril as. 

Kejatuhan Iblis dimulai saat Allah SWT menciptakan nabi Adam as sebagai khalifah di planet bumi. Iblis pun dengki dan bersaksi di hadapan Allah SWT, bahwa dia lebih mulia dari Adam as karena dia diciptakan dari api. Dia merasa dengki kepada Adam as yang telah menikmati karunia besar berupa penghormatan dari Allah dan para malaikat sejak pertama kali dirinya diciptakan, sementara Iblis harus bekerja keras dengan beribadah selama ratusan ribu tahun untuk mencapai posisinya yang sekarang. Iblis pun mengingkarinya. Sejak saat itu iblis menjadi musuh utama yang sebenar-benarnya bagi anak cucu Adam as (umat manusia) hingga hari Kiamat nanti.

Berikut kronologis kejadiannya yang diabadikan dalam Alqur'an.

Kemudian Allah memerintahkan kepada para malaikat, “Sujudlah kalian kepada Adam! lalu mereka pun sujud. Kecuali Iblis. Dia enggan dan menyombongkan dirinya. Jadilah dia termasuk golongan yang ingkar (kafir).” (QS Al A’raaf : 12 – 18)

Allah berfirman, “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud kepada Adam ketika Aku memerintahkanmu?”

Iblis menjawab, “Aku lebih baik dari dia. Engkau ciptakan aku dari api sedangkan Engkau ciptakan dia (Adam) dari tanah.”

Allah berfirman, “Turunlah kamu darinya (Surga), karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Maka keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk (golongan) yang hina.”

Dia pun meminta kepada Allah untuk menangguhkan kematiannya hingga hari kiamat. Iblis dendam kepada manusia, sebagai keturunannabi Adam as, karena kehadirannya, obsesinya jadi makhluk nomor satu sepanjang masa jadi buyar. Iblis mempunyai keturunan dari bangsa jin yang disebut Setan. Setelah diberi waktu tangguh, seluruh jin dan manusia yang menjadi pengikutnya; berbuat maksiat, melawan Allah, dan memelihara keangkuhan dan kebakhilan, juga disebut Setan.

Iblis berkata, “Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan (hari Kiamat).”

Berfirman Allah, “Sesungguhnya kamu termasuk yang orang-orang diberi tangguh.”

Iblis bersumpah, “Karena Engkau telah menghukumi saya tersesat, saya SUNGGUH-SUNGGUH akan menghalangi mereka dari jalan Engkau yang lurus (Shirathal Mustaqim). Kemudian saya akan mendatangi mereka dari depan dan dari belakang, dari kanan dan kiri mereka. Engkau tidak akan menemukan mayoritas dari mereka (ke dalam golongan) yang bersyukur.”

Allah berfirman, “Keluarlah kamu darinya (surga) sebagai yang terhina lagi terusir. Sesungguhnya siapa saja di antara mereka (manusia dan jin) yang mengikuti (jejak) kamu, Aku akan benar-benar mengisi neraka Jahannam itu dengan kalian.”

Saat dikutuk, wajahnya yang semula luar biasa tampan, menjadi luar biasa buruk, mirip wajah kambing yang cacat. Diapun memiliki tanduk dan wajahnya sendiri ada banyak di beberapa bagian tubuhnya. Wujudnya yang buruk rupa itu sebagai simbol keangkuhan dan kedengkiannya di hadapan Yang Maha Kuasa, dan sebagai persaksian dirinya sebagai raja dari makhluk-makhluk yang dimurkaiNya.

Iblis juga berhasil mengukir prestasi dalam sejarah, sebagai makhluk yang pertama kali berbohong di alam semesta ini, dengan membohongi nabi Adam as beserta istrinya Siti Hawa agar mau memakan buah Khuldi yang terlarang untuk dimakan. Dia menjelaskan kepada keduanya, siapa saja yang memakan buah itu, akan menjadi abadi di dalam surga.

Dalam sebuah kitab karangan Imam al-Ghazali disebutkan bahwa Iblis sebelum dilaknat oleh Allah, bernama asli Azazil. Dia memiliki banyak nama/julukan, dari prestasinya beribadah kepada Allah SWT selama ratusan ribu tahun, yaitu:

* Langit pertama Azazil dikenal sebagai al-Abid (ahli ibadah) 

* Langit kedua Azazil dikenal sebagai ar-Raki (ahli ruku) karena prestasinya selalu sempurna dalam rukunya

* Langit ketiga Azazil dikenal sebagai as-Saajid (ahli sujud) karena prestasinya selalu sempurna dalam sujudnya

* Langit keempat Azazil dikenal sebagai al-Khaasyi (selalu merendah dan takluk kepada Allah) salah satu makhluk 

Allah yang paling taat setelah para malaikat sebelum dia dikutuk oleh Allah SWT atas keangkuhan dan kedengkiannya kepada nabi Adam as

* Langit kelima Azazil dikenal sebagai al-Qaanit (selalu ta’at) sebelum dia bertemu dengan Adam as

* Langit keenam Azazil dikenal sebagai al-Mujtahid (bersungguh-sungguh dalam beribadah

* Langit ketujuh Azazil dikenal sebagai az-Zahid (sederhana dalam menggunakan sarana hidup)

Semoga dengan ini, kita bisa lebih mawas diri supaya Allah SWT tidak memasukkan kita kepada golongan Iblis dan Setan, sekarang dan selamanya. Amin.

Wallahu A'lam Bisshawab.

MENYINGKAP PENCIPTAAN ADAM

MENYINGKAP PENCIPTAAN ADAM 
1600FG100_091
QS 2: 30 yang artinya:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? " Tuhan berfirman: "Sesugguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui"
Proses Penciptaan Adam Allah SWT berfirman kepada Jibril, "Hai Jibril, turunlah engkau ke bumi. Ambilkan Aku segenggam tanah. Aku hendak menciptakan Adam!"
Jibril pun turun ke bumi, saat akan diambil tanah itu bergoncang hebat. Dengan ijin-Nya, Jibril dapat mendengar perkataan bumi. "Demi Allah, Tuhan Yang Maha Tinggi. Hai Jibril, jangan engkau ambil, aku takut (diriku) dijadikan sebagai khalifah, karena aku takut berbuat durhaka kepada Tuhan seru seluruh alam. Dan aku sangat takut terhadap siksa neraka."
Jibril pun kembali kepada Allah SWT. la melaporkan sikap bumi yang menolaknya untuk dijadikan sebagai bahan penciptaan Adam. Jibril bersedia diperintahkan sekali lagi, namun Allah SWT memerintahkan malaikat Mikail yang harus mengambil tanah di bumi. Mikail pun mengalami perlakuan seperti halnya Jibril. Seperti juga Jibril, Mikail pun melaporkan hasil kerjanya kepada Allah SWT, dan siap pula menjalankan perintahnya sekali lagi. Namun, Allah tidak memerintahkan lagi Mikail, melainkan malaikat Israfil yang akan mengambilnya. Israfil juga disumpahi oleh bumi agar tidak mengambil bagian dirinya. Setelah melaporkannya kepada Allah SWT, Dia memerintahkan malaikat Izrail.
Sebagaimana ketiga Malaikat tadi, Izrail pun disumpahi agar tidak mengambil tanah, namun izrail mengatakan, "Hai bumi, bahwa engkau menyumpahiku ini telah kuketahui. Akan tetapi ini bukan kehendakku, melainkan atas firman Allah Tuhan semesta alam pula”. Luruhlah hati bumi mendengar perkataan dari Izrail itu. Izrail kemudian mengambil tanah di muka bumi. Tangannya menembus sampai ke lapisan bumi ketujuh untuk mengambil tanah. Bekas tempat pengambilan tanah itu konon menjadi Lautan Qulzum. Tanah itu pun kemudian dibawa menghadap kepada Allah SWT. Tanah yang diambil berwarna-warni : hitam, putih, merah, biru, hijau dan kuning. Oleh karena itulah, anak cucu Adam kelak akan beragam warna-warna kulitnya pada tiap bangsa atau etnis.
"Ya Rabbi, ya Saidi, Ya llahil ‘aalamin, bahwa Engkau jugalah Tuhan yang amat mengetahui bahwa hamba-Mu disumpahi oleh bumi," ucap Izrail.
Allah SWT berfirman, "Bahwasanya sumpah bumi kepadamu telah aku tolak, hai Izrail. Bahwasanya Aku hendak menciptakan Adam. Maka mereka (Adam dan Hawa) dan anak cucunya, terserah (kehendak-Ku, akan) Kusuruh Izrail untuk mengambil nyawanya."
"Ya Tuhanku, jika demikian, mereka (akan) bermusuhan dengan hamba-Mu ini."
Firman Allah SWT, "Hai Izrail, Aku amat kuasa berbuat sekehendak-Ku. Jika Aku perintahkan seorang hamba-Ku untuk mengerjakan suatu pekerjaan, di mana halnya engkau akan dibawanya (untuk) bermusuhan. Lebih khusus pula terhadap seorang yang Kumatikan yang disebabkan karena demam, atau sakit yang parah, atau tenggelam di dalam air, atau disebabkan dimakan oleh binatang, atau disebabkan karena berkelahi melawan sesamanya, atau sebab terbakar dilahap api, atau sebab jatuh tertimpa kayu. Maka semua itu (hanyalah) namanya tersebabkan. Dengan demikian tidak ada siapapun dapat berdalih kepadamu lagi."
Kemudian Allah SWT memerintahkan Izrail untuk mencampurkan tanah di atas bumi dengan air. Dicampurkanlah dengan empat jenis air, yaitu: air tawar, air asin, air anyir, dan air pahit. Kemudian Allah resapkan Nur kebenaran dalam diri Adam dengan berbagai macam "sifat". Air tawar itu yang nantinya akan menjadi air liur. Air asin menjadi air mata. Air anyir menjadi lendir di hidung. Air pahit menjadi kotoran telinga. Proses pencampuran itu dilakukan selama empat puluh tahun.
Kata Ibnu Abbas r.a. bahwa Allah SWT menciptakan Adam ‘alaihis salam dari tujuh lapisan bumi. Di antaranya: Kepalanya dari tanah Baitul Maqdis; dadanya berasal dari tanah Dahna; tulangnya dari tanah bukit Qof; zakarnya dari tanah Babil; hati dari tanah sorga Jarnnatul Firdaus; kedua matanya dari tanah Hud; lidahnya dari tanah Thaif; kakinya dan tanah Hindi, dan bagian belakangnya dari tanah Arafah.
Kemudian Allah menjadikan di dalam tubuh anak Adam sembilan pintu, yaitu di kepalanya terletak pada kedua lubang hidung, kedua lubang telinga kedua mata, mulut, dubur, dan kemaluan. Diciptakannya pula panca indera. Penciptaan ini dilakukan pada hari Jum’at. Panjang tubuhnya enam puluh hasta. Bidang dadanya tujuh hasta.
Setelah semua organ tubuhnya sudah lengkap, Allah SWT membaringkannya di antara Mekah dan Thaif. Kemudian oleh beberapa malaikat, atas perintah Allah, tubuh tersebut diangkat ke langit. Melihat keberadaan tubuh Adam itu, para Malaikat bertanya:
"Ya Tuhanku, hikmah apakah pada yang demikian ini?"
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi," jawab Allah SWT.
"Siapakah yang akan Engkau jadikan (khalifah) itu, ialah yang akan berbuat kerusakan di muka bumi ini, dan mengucurkan darah sesamanya. Sejak semula kami senantiasa mengucap tasbih kepada Engkau dengan mensucikan-Mu" ujar para Malaikat.
"Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui," firman Allah SWT.
Selanjutnya Allah SWT menurunkan air hujan duka-cita mengguyur tubuh Adam selama empat puluh tahun lamanya. Kemudian hujan suka-cita mengguyurnya selama setahun. Sehingga segala kesedihan dan kebahagian telah menyatu ke dalam jasad Adam. Hal itu mengisyaratkan bahwa kelak anak cucu Adam akan lebih banyak menerima keadaan duka cita daripada suka citanya.
Kini, Allah SWT hendak memasukkan nyawa ke dalam jasad Adam. Sebelumnya Allah telah menciptakan nyawa dua ribu tahun sebelum menciptakan tubuh Adam. Sebagaimana terdapat di dalam sebuah hadist, yang artinya "bahwasanya Allah Ta’ala menciptakan nyawa terlebih dahulu daripada jasad kira-kira selama dua ribu tahun." Di dalam riwayat yang lain ada yang menyatakan selama empat ribu tahun.
Nyawa itulah Cahaya (Nur) Muhammad saw. Maka rahasia Cahaya itu pun dicampurkan dengan sebagian dari tubuh Adam. Allah SWT berfirman kepada Jibril:
"Bawalah tanah yang bercampur dengan ruh (nur) itu dengan kesturi, ambar, za’faran, dan kapur, dan khalembak." Jibril pun menurutinya.
"Bawalah tanah cahaya itu, kenakanlah pada dahi tubuh itu!"
Jibril melakukan seperti apa yang diperintahkan. Lalu tubuh Adam itu digenggam dengan genggaman "Jabarut" kemudian diletakkan di dalam "Alam Malakut". Kemudian tubuh itu dibenamkan di dalam air "Kudral-lzzah-Nya" yaitu sifat "Jalai dan Jammal". Lalu diciptakan menjadi tubuh Adam yang sempurna.
Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada Jibril, Mikail, Israfil, dan Izrail,
"Setiap dari kalian bersama dengan (masing-masing) tujuh ribu malaikat, maka bawalah olehmu baki yang berisi nyawa Adam itu."
Lalu nyawa itu pun dibawa oleh para Malaikat menuju tubuh Adam. Nyawa kemudian dihantarkan di kepalanya.
"Masuklah engkau ke dalam jasad ini," perintah Allah SWT kepada nyawa,
"Bahwa badan inilah tempatmu diam."
Namun sang nyawa tidak langsung masuk, melainkan mengelilinginya terlebih dahulu tujuh kali. Para Malaikat yang tengah menyaksikan kejadian itu, sangat menantikan sang nyawa segera masuk ke dalam tubuh Adam.
"Ya Tuhanku, bahwasanya aku ini adalah ruh yang amat lembut dengan cahayaku. Maka betapakah aku masuk ke rumah yang kelam ini," ujar nyawa.
"Masuk dipaksa, dan tatkala engkau keluar pun dipaksa juga," firman Allah SWT.
Dan awal penciptaan hingga nyawa masuk ke dalam tubuh Adam, memakan waktu selama 120 tahun. Akhirnya nyawa itu pun masuk melalui mulut. Setelah itu menuju otak, dan di bagian ini ia berkeliling seraya memuji Allah SWT, dua ratus tahun lamanya. Kehadiran nyawa itu mulai memunculkan kesadaran Kepada tubuh Adam.
Kata Adam kepada Allah SWT, "Ya Ilahi, Kau segerakanlah kiranya penciptaanku ini sebelum tenggelamnya matahari”.
Firman Allah SWT yang artinya. "Diciptakan Adam dengan tergesa-gesa."
Kemudian nyawa berada di bagian mata, maka terbukalah mata Adam. Dilihatnya tubuhnya yang terbuat dari tanah itu, dan dilihatnya pula buah-buahan yang ada di sorga. Ketika nyawa berada di telinganya, terdengarlah ucapan-ucapan tasbih dari para malaikat. Saat nyawa telah masuk ke bagian hidung, Adam mulai dapat bersin. Allah SWT mengilhamkan kepada Adam untuk mengucapkan tahmid, setelah nyawa sampai di mulutnya.
Allah membalas ucapannya dengan ucapan: "Yarhamukallaahu”’artinya, "Semoga Allah mengasihimu, hai Adam. Inilah anugerah-Ku kepadamu sebagai balasan terhadap pujianmu tadi, hai Adam."
Nyawa berangsur menuju ke kerongkongan; terus ke dada; dan ke pusar Adam. Adam mulai ingat makan tatkala nyawa sudah berada di perut. Tangan Adam mulai dapat digerakkan. Adam pun berusaha duduk, namun masih belum mampu.
Malaikat berkomentar: " (Karena) setengah badannya masih tanah, bahwa hendak duduk pun (tidak bisa). Perangai ini amat tergesa-gesa".
Allah SWT berfirman: "Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa". (Q.S. 17:11 )
Akhirnya, sampailah nyawa itu pada setiap rongga tubuh Adam, dan lengkaplah nyawa itu pada setiap organ tubuhnya. Daging dan darah pun mulai tumbuh. Lalu hiduplah Adam a.s.
Kemudian Allah SWT menciptakan asap dari ruh Adam. Allah menyuruh Jibril untuk menyimpannya. Sesungguhnya terdapat hikmah Allah di dalamnya, yaitu kelak Allah SWT akan menciptakan seseorang yang bernama Isa a.s. dari asap tersebut. Jibril pun menuruti perintah Nya. Dipeliharanya asap itu hingga datang masanya Isa menjadi Nabi.
Nabi Adam a.s. mulai berdiri. Dianugerahkan kepadanya pakaian kebesaran. Nabi Adam pun banyak berbuat kebajikan setiap harinya. Tidak berbuat dosa sedikit pun. Itulah kesempurnaan Nabi Adam. Diberikan pula pakaian dari sorga, yaitu makat dan qomar, dan sejumlah perhiasan.
Nabi Adam a.s. diperintahkan untuk melilingi langit bersama para Malaikat agar dapat menyaksikan segala kebesaran Allah SWT. Dengan menunggang seekor kuda yang bernama Mihun. Kuda tersebut diciptakan dari kapur, kasturi, za’fuur. Bulu kuduknya dari zabarjad. Kedua sayapnya terbuat dari mutiara dan marjan. P elananya dari marjan dan kekangnya dari yakut. Pada mulut kuda itu terdengar ucapan-ucapan tasbih, tahlil, takbir, dan tahmid. Jibril mengawal di sebelah depan. Mikail di sebelah kanan. Israfil di sebelah kiri, dan Izrail dari belakang. Mereka mulai berkeliling untuk melihat segala keajaiban Allah SWT yang akan membuatnya semakin yakin terhadap kebesaran-Nya. Segala apa pun yang melihat Adam, terkesima seraya memuji keindahan Adam. Pada setiap perjumpaannya dengan para Malaikat, Adam a.s. selalu mengucapkan salam kepada mereka.
Allah SWT berfirman, "Hai Adam, bahwa salam inilah pegangan (ucapan) bagimu dan seluruh anak cucumu hingga datang pada han kiamat(kelak)."
Dikisahkan tatkala Nabi Adam a.s. sudah diarak mengelilingi langit, kemudian diarak pula menuju bumi. Di bumi ini pada waktu itu terdapat para Malaikat bersama Iblis. Allah SWT memerintahkan kepada para Malaikat dan Iblis untuk bersujud hormat,
"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam,’ maka sujudlah mereka kecuali Iblis" (Q.S. 2:34). Para malaikat yang melihat Iblis tidak bersujud, bergumam di dalam hatinya:
"Siapa yang telah tidak mau bersujud, itulah Iblis, dan ialah (akan) menjadi Iblis."
Para malaikat sekali lagi bersujud, sujud syukur kali ini, yaitu memuji karunia Tuhan terhadap Nabi Adam a.s. Para malaikat akan selalu menjujung tinggi dan menuruti segala apa yang difirmankan-Nya, serta tidak akan mengikuti segala apa yang tidak diperintahkannya. Oleh karena itu, para malaikat hingga kini selalu taat terhadap perintah Allah SWT.
Perilaku Iblis yang tidak menuruti perintah Allah SWT menjadi pertanyaan Allah SWT,
"Hai Iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku?’ (Q.S. 38:75)
Jawab lblis; "Aku lebih baik darinya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah". (Q.S. 38:76)
“Hai Iblis, keluarlah engkau di bawah langit-Ku dan dari atas bumi-Ku, dan keluarlah engkau dari rupa malaikat-Ku, masuklah engkau pada rupa Iblis, dan engkau kaku tiada berkesudahan."
Maka Azazil(nama sebelum menjadi Iblis) pun berubah menjadi rupa Iblis. Matanya menjadi menonjol keluar.
Allah SWT menghardiknya, "Ikrarkanlah terhadap diri engkau, hai Iblis!"
Iblis menyanggupinya. Lalu berucap: "Karena Adamlah maka aku Engkau murkai, dan nikmat dari-Mu Engkau ambil dari hamba-Mu. Akan tetapi, mulai hari ini hingga datang hari kiamat, aku minta janji ke hadirat- Mu, ya Tuhanku, perkenankan pinta hamba-Mu, maka beranilah hamba- Mu datang sembah ke hadirat-Mu, ya Tuhanku."
Jawab Allah SWT, "Telah-Ku perkenankan pintamu itu Berdatang sembahlah engkau, hai Iblis."
Ibils menjawab, “Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka". (Q S. 38:82-83)
Allah berfirman: "Maka yang benar (adalah sumpah-Ku) dan hanya kebenaran itulah yang Kukatakan". (Q.S. 38:84)
“Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahanam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya”. (Q..S. 38:85)
Sejak kejadian itu, dendam mulai merasuki hati Iblis terhadap Nabi Adam as. dan anak cucunya. Iblis berupaya dengan segala cara untuk menyesatkan mereka semua. Dan itulah pekerjaan tetapnya hingga hari kiamat datang.

URUTAN PENCIPTAAN MAKHLUK DAN KEHIDUPANNYA

URUTAN PENCIPTAAN MAKHLUK DAN KEHIDUPANNYA :
1.Pertama diciptakan Tuhan adalah cahaya Al-Haq (Al-Qalam) :
Al-Qalam juga dikenal dengan istilah “PENA” cahaya Al-Haq, yang kemudian mendapat titah untuk menuliskan program sistim kehidupan alam semesta (Sistim Qadla-Qadar-Taqdir).(HR.Abu Daud No.4700, At-Tirmidzi No.2155,3319, dan lainnya)
((Sebagian para alim ulama shalaf menafsirkan bahwa cahaya Al-Haq/Al-Qalam dimanifestasikan dalam wujud sebagai Nur Muhammad), yang cahaya tersebut kemudian berspektrum (berkilas, selayak pena mengguratkan pola menulis sesuatu)).
Pada suatu zaman yang tak dapat dsebut-sebut.
 هَلۡ أَتَىٰ عَلَى ٱلۡإِنسَـٰنِ حِينٌ۬ مِّنَ ٱلدَّهۡرِ لَمۡ يَكُن شَيۡـًٔ۬ا مَّذۡكُورًا 
“Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut-sebut?”
“Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut-sebut?” (QS.76. Al Insaan:1).
Makna ayat ini bermulti ganda. Disamping bertafsir masa depan tentang proses kejadian perkembang biakan manusia secara biologis,juga menyiratkan akan peristiwa lampau pada zaman penciptaan Adam,dimana setelah Adam ditiupkan Ar-Ruh-Nya,kemudian Allah Ta’ala membekali pengetahuan pada Adam tentang keadaan masa lampau hingga Adam mampu menyebutkan “nama nama benda” (pengetahuan kejadian penciptaan,benda dan kehidupan pada masa lampau) kepada para Malaikat ketika itu,sedangkan para Malaikat sendiri tidak mengetahui. Hal ini tersiratkan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah:31-33.
2.Berikutnya,Tuhan menciptakan Al-Arsiy’ ( Singgasana kekuasaan-Nya).
3.Berikutnya Tuhan menciptakan Malaikat dari hasil spectrum Cahaya Muhammad, yang kemudian Para Malaikat itu segera menjunjung tinggi Arsiy’ dan berkeliling mengelilingi “Cahaya Muhammad” yang berada dipusat Arsiy’ tersebut seraya bertasbih memuji keagungan-Nya selama 70 ribu tahun.
“Dan Malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang Malaikat menjunjung ‘Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka”. (QS. 69. Al-Haaqqah:17)
Nur Muhammad
4.Dari spektrum-spektrum (pancaran) cahaya Muhammad, Allah Ta’ala “memprogram cetak biru” sisitim Qada-Qadar dan Taqdir-Nya, dan lainnya terciptalah cikal bakal (embrio) kehidupan,benda-benda dan makhluk-makhluk ciptaan-Nya yang lain.
Selengkapnya, see at :
https://www.facebook.com/notes/kelana-delapan-penjuru-angin/the-effulgence-of-mohammed-nur-muhammad/478936432136697
Baiklah,kita kembali pada penciptaan makhluk makhluk-Nya,yakni ketika :
SEBELUM DICIPTAKAN SPECIES MANUSIA,TUHAN TERLEBIH DAHULU MENCIPTAKAN BANGSA MALAIKAT KEMUDIAN BANGSA JIN :
Setelah jutaan tahun sejak terjadinya peristiwa “Ledakan besar” / Big Bang,barulah Tuhan berkehendak menciptakan makhluk untuk menghuni alam alam semesta dan dunia / bumi.
Maka pada kurun lampau sebelumnya para Malaikat telah ditakdirkan sebagai penghuni langit tinggi dikerjaan syorga-Nya (alam Malakut), sedangkan yang mendiami alam dunia pada alam Mulk, (langit terdekat dan bumi) adalah dari bangsa Jin.
PENCIPTAAN JIN :
Mereka diciptakan untuk melaksanakan ibadah kepada Tuhan dan melaksanakan amal laku perbuatan yang telah di perintahkan oleh-Nya. Dalam unsur penciptaan Jin,maka disamping dianugerahi ‘aqal,Tuhan juga menyematkan 2 (dua) unsur nafs pengilhaman,yakni Nafs ketaatan dan Nafs kefasikan ke dalam jiwa Jin.
Nafs “KEFASIKAN (EGO)” ini berformat Az-ZULMUN (sifat kegelapan materialistik).
Mengapa?
DIKARENAKAN SEBAB BAHWA,KEKUASAAN DAN KEHENDAK TUHAN DALAM MENCIPTAKAN MAKHLUK JIN INI DISIFATI OLEH ASMA’-AF’AL DAN SHIFAT-NYA (Silahkan pelajari Asma’ul Husna) :
Maka hakekat “Nafs Az-ZULMUN” akan diaplikasikan dalam bentuk “NAFS SYETANI”.
Syetan berasal dari kata Sayatin, yang bermakna: cenderung kearah menyimpang / berlawanan menjauhi nafs petunjuk, dan nafs Az-Zulmun merupakan pengejawantahan dari Kehendak Dzat-NYA Yang Maha Mutlak memberi Cahaya Petunjuk-Nya (Al-Hadiy),dan sekaligus Dia yang bersifat “Yang Maha Menyesatkan” (Al-Mudhil),yang secara rahasia berjalan bagai arus bolak balik circuit listrik,ganti berganti dalam menunjuki jalan lurus-Nya dan menghadirkan pilihan jalan kesesatan. (termasuk kedepannya nanti pada proses penciptaan manusia).
فَإِنَّ ٱللَّهَ يُضِلُّ مَن يَشَآءُ وَيَہۡدِى مَن يَشَآءُۖ
(QS.35.Al-Fathir:8)
Maka,lorong jalan lurus-Nya dan lorong kesesatan terkoneksi melalui wahana pengilhaman didalam jiwa diri Jin dan Manusia, sehingga terdapat peluang mau memilih jalan kefasikan atau jalan ketaqwaan.
 فَأَلۡهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقۡوَٮٰهَا
 (QS.91.As-Syam:8)
 Sepertinya untuk pertama kalinya Tuhan menyematkan 2 (dua) Nafs ini pada penciptaan makhluknya yakni pada Jin,karena sebelumnya 2 (dua) nafs ini disematkan oleh Tuhan secara terpisah pada penciptaan makhluk sebelumnya yakni pada Malaikat dan kemudian pada Hewan/binatang.
Jika Malaikat diciptakan hanya dengan Nafs Cahaya Ketaatan-Nya(Al-Hadiy) ,yang merupakan manifestasi dari Dzat-Nya yang AL-HADIY,tanpa disematkan Nafs Syetani. (begitulah mengapa Malaikat itu bersifat Tunduk,patuh tanpa reserve).Maka lain halnya pada penciptaan Hewan,Tuhan hanya menyematkan Nafs Zulmun (Insting keliaran/kebuasan). (begitulah mengapa hewan itu bersifat buas,asal seruduk,asal hajar).
BERIKUT RIWAYAT JIN :
Pada masa zaman milyaran tahun lalu,sebelum ada manusia namun langit dan bumi telah tecipta dan telah dihuni makhluk tertua yakni parasit dan tumbuhan serta binatang.MakaTuhan memulai menciptakan makhluk dari species Jin.
Jika dikonversikan pada temuan saintis,sepertinya itu terjadi pada masa zaman Arkhaikum (Azhoikum) 2.5 milyard tahun lalu hingga zaman Paleozoikum-Mesozoikum-Neozoikum yakni pada masa-masa awal adanya kehidupan dibumi dari jenis binatang,tumbuhan termasuk bangsa Jin ini.
al ban2
1.Bangsa AL-BINN :
Jin pertama diriwayatkan bernama Al-Binn ini diciptakan dari unsur gabungan Kilat (Al-Birquw) dan angin,(asap/mega).
Jika Malaikat tidak berkehidupan seperti manusia,maka Jin ini berkehidupan layaknya seperti manusia,(Tapi bukan species manusia),dan mereka berbagai rupa,ada laki-laki ada perempuan,melakukan perkawinan,mempunyai anak keturunan,memakan makanan untuk survive dan berkembang biak serta ada kematian diantara mereka.Mereka rata-rata memiliki umur yang panjang beratus-ratus tahun dengan populasinya yang sangat cepat,maka lama kelamaan bumi menjadi sesak dan sempit oleh makhluk Jin itu.
Pada awal-awal peradabannya,mereka sangat taat beribadah kepada Tuhannya.namun lama kelamaan karena persaingan hidup mereka saling dengki dan timbul persengketaan,terjadi rusuh,saling bertumpah darah,bunuh membunuh dan terjadi peperangan sehingga membuat keadaan dibumi tidak aman.Kemudian Alloh mengazab jin-Jin yang telah ingkar itu dengan didatangkannya badai angin berapi yang sangat dahsyat yg menyapu dan membinasakan mereka,Sebagian mereka melarikan diri ke goa-goa dataran tinggi dan ke gunung gunung. Kemudian Tuhan mendatangkan balatentara dari makhluk jin lain penguasa lautan yang bernama AL-BANN untuk menyerang Jin bangsa Al-Binn tersebut yg masih tersisa,Dan bangsa Alban berbondong bondong menyerbu daratan dan memeranginya dan bangsa Al-Binn pun kalah dihabisi tanpa sisa.
Dalam satu riwayat , diantara keturunan jin bangsa Al-Binn yang selama kehidupannya menjalankan ibadah dan bertaqwa kepada Allah selama ribuan tahun di bumi . Kemudian setelah itu atas permohonannya kepada Allah maka mereka golongan Jin-jin yang beriman itu dipindahkan ia ke langit pertama sebagai kenaikan pangkat derajat keruhaniannya.
Maka dilangit pertama ini ia beribadat hingga 1000 tahun . Kemudian pindah lagi ke langit yang kedua, dilangit kedua ini ia beribadat sampai 1000 tahun dan seterusnya sampai kelangit yang ketujuh . jadi jumlah masanya ia beribadat dari mulai bumi sampai ke langit yang ketujuh ialah 8000 tahun .
Maka atas berkah rahmat dan karunia Tuhan ,golongan dari bangsa Al-Binn yang bertaqwa ini dinaikkan pangkatnya mendapat kehormatan mencapai posisi puncak/maqam “Al-Muqorrobuun” (Yang didekatkan), itulah derajat yang paling tinggi di sisi Allah .
Derajat mulia yang setara dengan golongan Malaikat . Bahkan dari golongan bangsa-bangsa Jin generasi berikutnya,yang bertaqwa dan yang telah mencapai maqam “Al- Muqorrobuun” dari sisi Allah,dikemudian hari ia diangkat menjadi Imam ibadat dan pemimpin-pemimpin batalyon para Malaikat-malaikat yang berada di langit.Itulah yg disebut sebagai makhluk diluar Malaikat tetapi berderajat Malaikat,termasuk bagi insan manusia yang selalu taat dan taqwa kpd Tuhannya,maka akan dapat mencapai posisi yg mulia ini.
al ban1

 2.BANGSA AL-BANN :
Setelah sisa-sisa Jin bangsa Al-Binn yang durhaka dan kafir dimusnahkan,maka kemudian Jin bangsa Al-bann yang tadinya penguasa lautan raya ini menggantikan kekuasaan bangsa Al-Binn di muka bumi.Sama dengan Jin sebelumnya,maka bangsa Al-bann ini jg berkehidupan layaknya seperti manusia,berbagai rupa,ada laki-laki ada perempuan,butuh kawin,punya anak butuh makan dan berkembang biak. Memiliki umur yang panjang beratus-ratus tahun,populasinya juga sangat cepat,maka lama kelamaan bumi menjadi sesak dan sempit oleh makhluk Jin itu.
Pada awal-awal masa kemenangannya berperang dan memusnahkan bangsa Al-Binn,mereka hidup sangat taat beribadah kepada Tuhannya.namun lama kelamaan karena persaingan hidup mereka sangat rakus dan saling dengki dan timbul persengketaan diantara mereka.Terjadi rusuh,saling bertumpah darah,bunuh membunuh dan terjadi peperangan sehingga membuat keadaan dibumi kacau kembali.Kemudian bumi mengadu kepada Alloh bhw ia keberatan tanahnya selalu dikotori dengan pertumpahan darah makhluk-Nya dan selalu membuat kerusakan.
Maka kemudian Alloh mendatangkan makhluk Jin lain bernama AL-JANN yg tercipta dari bahan api,dan kemudian memerangi Jin Al-bann tsb hingga Bangsa Alban kalah dan musnah.
(Sama dengan riwayat sebelumnya,diantara keturunan jin bangsa Al-Bann yang selama kehidupannya menjalankan ibadah dan bertaqwa kepada Allah selama ribuan tahun di bumi . Maka mereka golongan Jin-jin yang beriman itu dipindahkan ke langit pertama sebagai kenaikan pangkat derajat keruhaniannya,kemudian pindah lagi ke langit yang kedua,dan seterusnya hingga kelangit yang tujuh .Dan mereka melaksanakan ibadat selama ribuan tahun tahun .Kemudian ,golongan dari bangsa Al-Bann yg bertaqwa ini pun mendapat kehormatan mencapai posisi puncak/maqam “Al-Muqorrobuun”(Yang didekatkan), itulah derajat yang paling tinggi di sisi-Nya).
al ban5
3.BANGSA AL-JANN :
Setelah sisa-sisa Jin bangsa Al-Bann yang durhaka dan kafir ini dimusnahkan oleh bangsa Al-Jann,Maka kemudian Alloh mendatangkan makhluk lain dari bangsa Jin bernama AL-JANN yang tercipta dari bahan api,dan kemudian Al-jann menguasai bumi untuk kesekian kali.Jin Aljan ini juga makhluk yang pada masa awalnya selalu beribadah dan taat menyembah pada Alloh Ta’ala, yang juga berkehidupan layaknya seperti manusia,berbagai rupa,ada laki-laki ada perempuan,butuh kawin,punya anak butuh makan dan berkembang biak.Lama kelaman memenuhi bumi daratan dan saling bersengketa saling bunuh membunuh hingga peperangan besar yg membuat bumi kembali rusuh tidak aman terjadinya kerusakan dimuka bumi.Kembali Al-jann kafir lagi terhadap Tuhannya,
predat
4.BANGSA NAHABIR DAN NAHAMIR.
Setelah seluruh bangsa-bangsa Jin yang menguasai bumi yang akhirnya selalu berakhir durhaka pada Tuhannya,maka kali yang terakhir Dia menjadikan bangsa Jin bernama Nahabir dan Nahamir untuk menguasai bumi menggantikan Al-Jann.Riwayat dan nasibnya sama dengan makhluk-makhluk bangsa Jin sebelumnya yakni ,Selalu berakhir dengan kesesatan dankedurhakaan.Maka kali ini Tuhan membinasakan generasi AL-JANN,NAHABIR DAN NAHAMIR dengan memerintahkan bala tentara malaikat,hingga peradaban Al-jann, NAHABIR DAN NAHAMIR musnah dihabisi malaikat.
(Sama dengan riwayat sebelumnya,diantara keturunan jin bangsa AL-JANN,NAHABIR DAN NAHAMIR yang selama kehidupannya menjalankan ibadah dan bertaqwa kepada Allah selama ribuan tahun di bumi . Maka mereka golongan Jin-jin yang beriman itu dipindahkan ke langit pertama sebagai kenaikan pangkat derajat keruhaniannya,kemudian pindah lagi ke langit yang kedua,dan seterusnya hingga kelangit yang tujuh .Dan mereka melaksanakan ibadat selama ribuan tahun tahun .
Kemudian ,golongan dari bangsa AL-JANN,NAHABIR DAN NAHAMIR yang bertaqwa ini pun mendapat kehormatan mencapai posisi puncak/maqam “Al-Muqorrobuun”(Yang didekatkan), itulah derajat yang paling tinggi di sisi-Nya).
Pada akhirnya bumi kosong tak berpenghuni makhluk yang disematkan 2 (dua) unsur Nafs itu,selama jutaan tahun,(disebut bumi mati/kosong dlm keadaan rusak porak poranda bekas azab dari langit akibat kedurhakaan makhluk-makhluk penghuninya masa silam)
Maka,pada masa stagnan itu,Tuhan berkehendak menghidupkan kembali bumi dari matinya/kosongnya.

وَٱللَّهُ أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً۬ فَأَحۡيَا بِهِ ٱلۡأَرۡضَ بَعۡدَ مَوۡتِہَآ‌ۚ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَأَيَةً۬ لِّقَوۡمٍ۬ يَسۡمَعُونَ
“Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran)”. (QS.16. An Nahl:65)
Ayat senada pada (QS. 30. Ar Ruum:24).
وَيُنَزِّلُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً۬ فَيُحۡىِۦ بِهِ ٱلۡأَرۡضَ بَعۡدَ مَوۡتِهَآ‌ۚ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَأَيَـٰتٍ۬ لِّقَوۡمٍ۬ يَعۡقِلُونَ
“…….dan Dia menurunkan hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya”.
Perhatikan kalimat “Wayunazzilu minassyama’I ma’an fayuhyi bihil ardho ba’da mautihaa…”
Maka ayat-ayat ini bermulti tafsir/ganda,tidak hanya pada zaman sekarang ketika terjadi kemarau,tetapi juga yang bermakna sebagai bumi yg pernah mati,artinya tidak ada kehidupan diatasnya krn sesuatu bencana yg memusnahkan makhluk diatasnya.
Maka keadaan bumi yang mati/kosong itu kemudian sampai pada masa zaman Pleistosen sejak 6 jutaan tahun lalu hingga sekitar 1.808.000 tahun yang lalu,(Zaman Dynosaur), see at:
http://sejarah10-jt.blogspot.com/2012/10/kehidupan-awal-masyarakat-di-kepulauan.html
MakaTuhan menghidupkan bumi kembali sesudah matinya itu untuk dihuni species hewan raksasa dan buas seperti species Dynosaurus,tersebut dsb.
Untuk kemudian menjelang diciptakannya Manusia pertama,sepertinya Tuhan telah mempersiapkan alam dunia (bumi) sebagai hunian bagi Adam dan keturunannya,maka kemudian bumi itu “dibersihkan” dari specis binatang buas.
Yakni dengan terjadinya hujan meteor yang menghanguskan daratan bumi dan memusnahkan seluruh hewan-hewan besar dan buas tersebut karena Tuhan berkehendak menciptakan makhluk species baru bernama “Al-Insan” atau manusia,sang Khalifah baru di muka bumi dalam masa tak lama lagi.
ASAL USUL IBLIS :
al ban4
-Setelah panggung kehidupan dunia yang telah dimainkan oleh para wayang-Nya ,(baca:makhluk-makhluk Jin bangsa Al-Binn , Al-Bann , Al-Jann , Nahabir dan Nahamir tersebut berakhir dengan realitas sangat membuat kekecewaan dan kemurkaan Sang Dalang (baca : Rabb Tuhan Sang Pencipta)
Maka suatu ketika di singgasana kerajaan keagungan-Nya,di markas besar Lauhul Mahfuz Raya,Tuhan dengan segala kebesaran dan kekuasaan-Nya memanggil dan mengumpulkan semua “punggawa,Hulubalang,abdi dalem dan para Penembahan Senapati-Nya”,
(baca: Para Malaikat dan para hamba Al-Muqarrabbin,yakni para bangsa golongan Jin Al-Binn , Al-Bann , Al-Jann , Nahabir dan Nahamir,yang telah mencapai pangkat tertinggi sebagai “Para Komando” dari barisan-barisan Malaikat)
Dengan pandangan yang menembus tajam pada para abdi-Nya yang hadir dalam keadaan sangat Khidmat dan hening,kemudian Allah Ta’ala berseru dengan firman-Nya :
“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan kembali makhluk penguasa (seorang khalifah) di muka bumi.”
Para Malaikat terperangah dan penuh kekagetan,kemudian mereka berkata :
“Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?”
Alloh Ta’ala pun berfirman kembali,
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” 
Transkrip rekaman ini terabadikan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah [2]: 30.
Kemudian,Tuhan pun segera memerintahkan para Malaikat untuk segera memproses penciptaan makhluk baru jenis Manusia yang prothotype nya dari bahan tanah liat (Thin dari tanah Thurab),selanjutnya kisah insyaAlloh para sahabat sudah paham semua,tak perlu diurai kembali.
Saat proses penciptaan,demikian pula Tuhan menyematkan 2 (dua) unsur Nafs ,yakni Nafs Kefasikan dan Nafs Ketaqwaan,sama seperti saat penciptaan bangsa Jin dahulu.Setelah proses sempurna,dan ditiupkannyalah Ruh,maka terciptalah Adam dengan bentuk yg rupawan.Padamoment berikutnya,Tuhan memerintahkan para Malaikat untuk sujud pada Adam sebagai penghormatan.
Maka sontak seluruh barisan para Malaikat yg berjumlah beribu-ribu itu runduk sujud penuh khidmat dihadapan Adam diiringi gemuruh yang menggema ke seluruh penjuru singgasana Lauhul Mahfuz Raya.
Namun ada pemandangan aneh,yakni justru pada barisan pemimpin para Komando Malaikat itu sendiri yang tidak melakukan sujud dihadapan Adam,bahkan mereka masih dalam posisi berdiri menengok barisan ke belakangnya dengan pandangan “melongo”,menyaksikan anak buahnya semua dari golongan asli Malaikat yang dalam posisi telah runduk rendah ke tanah sejajar dengan kakinya.
Para Komando Malaikat itu adalah golongan Al-Muqarrabin yang diketuai oleh IZZAZIL,(yang riwayatnya berasal dari bangsa Jin yang paling taat beribadah dahulu,seperti telah diriwayatkan diatas).
Malaikat golongan Al-Muqarrabin yang tidak sujud ini justru berpikir karena tingkat ketaqwaannya selama ini terpatri hanya tunduk kepada penyembahan terhadap Tuhannya saja,tidak menyembah tuhan yang lain selain Allah Ta’ala. Saat itulah nafs kefasikannya dominan meliputi qalbu mereka sehingga menjadikan nafs syetani yang ada didalam qulb mereka menjelma. Kemudian nafs syetani tersebut diaplikasikan dalam bentuk syetan “was was”,(QS.114.An-Naas:4-6),yang mulai bekerja dengan cara yang sangat halus, yakni dengan melambungkan alam pikir bahwa perkara ini adalah dianggap sebagai cobaan, serta berpikir bahwa Tuhan akan memuji tindakannya. (Cara kerja nafs syetani inilah yang juga berlaku pada manusia).
Sehingga mereka tak menyadari bahwa di dalam qalbunya mulai tumbuh benih-benih ujub,yakni sifat “meras merasa dan merasa bahwa tingkatan maqamnya lebih mulia dari Adam yang hanya diciptakan dari bahan tanah liat…”
Disitulah letak kunci rahasianya “Nafs Kefasikan” yang tersemat didalam qalbunya bekerja tanpa sadar.semakin lama semakin menari-nari riang menyumbat jalur “Nafs Ketaqwaannya/Nafs Al-Muthmainnah”.
Sehingga signal-signal Hidayah/petunjuk yang harusnya dapat datang dari pancaran Dzat-Nya yg Al-Hadiy menjadi mampat bahkan terputus.
Maka tak heran akhirnya yang keluar dari mulut Malaikat golongan Al-Muqarrabbin ini adalah sebuah kalimat “PENOLAKAN”,
Yakni ketika Alloh Ta’ala menghardiknya :
“Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?” (QS. 15. Al Hijr:32),
Malaikat golongan Al-Muqarrabbin yang menolak sujud itu menjawab :
“Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?” (QS. 17. Al Israa’:61).
Maka menyaksikan realitas itu,murkalah Tuhan dan sejak ketika itu malaikat Al-Muqarrabbin ini mendapat predikat/cap sebagai “IBLIS”, (yang bermakna putus/terlepas/tanggal dari kebaikan,kemuliaan dan maqam tertingginya), menjadi sebagai “ABLASA”, yang bermakna putus/terlepas dari maqamnya/rahmat-Nya sebagai Al-Muqarrabbin, karena “MEMBANGKANG PERINTAH-NYA” (QS.20. Thaahaa:116).
Baik,dengan demikian kini sudah paham IBLIS itu siapa, maka kisah berikutnya sudah jelas mereka diusir dari singgasana kerajaan-Nya dan dikutuk dibumi dengan membawa dendam kesumat pada Adam dan seluruh anak keturunannya,dan akan menyesatkan umat manusia semuanya.
Maka,demikianlah Iblis dan anak keturunannya ini telah jatuh ke dalam kutukan sebagai makhluk penyesat yang menguasai nafs nafs kefasikan yang ada didalam jiwa diri jin dan manusia dengan mendalangi, mempelopori, memprovokatori dan membujuk (bisik bisik) untuk mengajak melakukan perbuatan ingkar pada Tuhannya. Maka ketika berhasil usahanya,menjadilah para pelakunya sebagai syetan dan perbuatannya disebut laku perbuatan SYETAN. Maka jenis syetan itu adalah syetan Jin dan syetan Manusia.
PERBEDAAN IBLIS , SYETAN , JIN DAN MANUSIA :
Penjabarannya sebagai berikut : :
1. IBLIS adalah julukan oknum pembangkang /otak pelaku keingkaran dari bangsa Jin yang dahulu pernah mendapat kedudukan/karier puncak ketaqwaan sebagai Al-Muqarrabien di sisi Allah Ta’ala.
Adapun Iblis terambil dari kata Al-Balas yang berarti orang yang tidak mempunyai kebaikan sedikitpun (man la khaira ‘indah), atau terambil dari kata Ablasa yang berarti putus asa dan bingung (yaisa wa tahayyara).
2. SYETAN adalah merupakan makhluk sifat yang muncul /menjelma dari An-Nafs Az-Zulmun,yang berasal dari jiwa pengilhaman kefasikan (Nafs Kefasikan).
Syetan dalam bahasa Arab berasal dari kata syathona yang berarti : “Ba’uda” (jauh, yakni yang selalu menjauhkan manusia dari kebenaran).
Kemudian kata syaithan ini digunakan untuk setiap mahluk berakal yang durhaka dan membangkang dari jenis Jin dan Manusia.(kullu ‘aat wa mutamarrid).
Dilihat dari struktur kalimat, atau dalam tinjauan kaidah sharfiyah, setan merupakan bentuk kalimat isim ‘alam (nama sesuatu). dia adalah laqab (gelar) yang diberikan Allah kepada setiap mahluk yang berakal (jin dan manusia) yang membangkang terhadap perintah Allah. Oleh karenanya penyebutan syaitan (setan) dapat dikenakan kepada jin dan manusia.
Untuk memahami syetan, satu prinsip yang harus di pahami yakni :
Jin/iblis itu makhluk dan setan itu sifat. Karena setan itu sifat, maka dia melekat pada makhluk dan bukan berdiri sendiri.Setan adalah sifat untuk menyebut setiap makhluk yang jahat, membangkang, tidak taat, suka membelot, suka maksiat, suka melawan aturan, atausemacamnya.Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar mengatakan :
الشيطان في لغة العرب يطلق على كل عاد متمرد
“Setan dalam bahasa Arab digunakan untuk menyebut setiap makhluk yang menentang dan membangkang.” (Alamul Jinni was Syayathin, Hal. 16).
Dinamakan setan, dari kata; syutun (Arab: شطون) yang artinya jauh. Karena setan dijauhkan dari rahmat Allah. (Al-Mu’jam Al-Wasith, kata: الشيطان)
Karena setan itu sifat maka kata ini bisa melekat pada diri manusia dan jin. Sebagaimana penjelasan Allah Subhanahu wa Ta’ala bahwa ada setan dari golongan jin dan manusia. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, setelah menjelaskan sifat-sifat setan,
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
“(setan yang membisikkan itu) dari golongan jin dan mausia.” (QS. An-Nas: 6).
3.JIN adalah makhluk beraqal selain dari manusia yang berbahan api,yang dapat berubah menjadi Syetan.
Secara bahasa Jin artinya : “Yang tersembunyi, terhalang, tertutup”. Disebut jin, karena makhluk ini terhalang (tidak dapat dilihat) dengan kasat mata manusia. Oleh karena itu, bayi yang masih berada di dalam perut ibu, disebut janin (kata janin dan jin memiliki kata dasar yang sama yakni jann) karena ia tidak dapat dilihat dengan mata. Demikian juga orang gila dalam bahasa Arab disebut dengan majnun (dari kata jann juga) karena akal sehatnya sudah tertutup dan terhalang.
4.MANUSIA (Al-Insaan)
man
Adalah makhluk beraqal setelah Jin yang berbahan tanah liat, yang juga dapat berubah menjadi Syetan.(untuk membahas tentang manusia akan diulas kemudian tersendiri).
Namun manusia memiliki kelebihan yang tak dimiliki oleh Iblis,Jin bahkan Malaikat dalam maqam tertentu.(riwayat tersendiri). Maka penjabaran filosofinya adalah :
a. Iblis sudah tentu Syetan,namun tidak dapat menjadi manusia.
b. Sedangkan Jin dan Manusia dapat berubah menjadi Iblis dan Syetan.
(tak heran ketika manusia telah berubah menjadi syetan,justru kejahatannya/sadisnya melebihi Iblis).
Semoga menjadi renungan dan pemahaman.

PERMINTAAN IBLIS KEPADA ALLAH